Menjelang natal dan tahun baru (Nataru) PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) memproyeksikan transaksi keuangan masyarakat. Langkah BSI (BRIS) antisipasi tranffic transaksi jelang nataru dengan menyiapkan uang tunai sebesar Rp12,2 triliun. Langka perseroan mengoptimalkan seluruh layanan BSI (BRIS) baik berbasis e-channel, BSI Mobile, dan layanan fisik di kantor cabang.
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) memperkirakan menjelanng akhir tahun merupakan periode traffic transaksi yang lebih tinggi dari biasanya. Dengan itu salah satu langka BSI (BRIS) dalam antisipasi traffic melalui pelayanan optimal selama 24 jam untuk memenuhi kebutuhan nasabah. Untuk itu BSI (BRIS) mengalokasikan jumlah uang tunai sebesar Rp2,7 triliun dalam pengisian kas ATM. Alokasi proyeksi kenaikan sebesar 17,5% dengan diperkirakan sekitar Rp225 miliar transaksi uang tunai harian per hari.
Langkah BSI (BRIS) dalam antisipasi traffic dengan mengoptimalkan layanan offline. Layanan tersebut di kantor layanan terbatas serta e-channel (ATM, BSI Net, BSI Mobile, BSI Smart). Langkah tersebut merupakan bukti nyata BSI (BRIS) dalam melayani dan menjangkau seluruh nasabah. Masyarakat dapat optimal dalam pemanfaatan layanan digital BSI melalui ATM dan BSI Mobile serta dapat digunakan kapanpun selama 24 jam.
Baca juga : Stabilitas Geopolitik Indonesia Pada kawasan ASEAN-Jepang
Pada September 2023 nasabah menggunakan BSI Mobile untuk transaksi harian sebesar 97% sedangkan transaksi BSI Mobile mencapai 438 juta transaksi. Transaksi tersebut mengalami kenaikan dibanding transaksi pada periode tahun 2022 sebesar 343,78 juta. BSI (BRIS) juga menginformasikan
sebanyak 484 kantor cabang BSI tetap beroperasi secara terbatas pada periode 23 Desember 2023 – 1 Januari 2024. Langkah strategis BSI (BRIS) dengan pemilihan lokasi operasional pada Kantor Cabang Utama sehingga transaksi finansial nasabah dapat berjalan secara realtime.