Viral kisah Yahya temukan mas dan uang dan Sudah puluhan tahun tinggal di penampungan sampah, Yahya berumur (33) menjadi pemulung di tempat pembuangan sampah akhir (TPA) Kopi Luhur, Kota Cirebon. La beristirahat di salah satu warung yang ada di TPA, Yahya memaparkan, bahwa dirinya sudah menjadi pemulung sejak usia belia.”Ia mulai aktif mulung sejask pas masih kecil. Sudah 20 tahunan lebih lah jadi pemulung,” ungkap nya Yahya, saptu (29/6/2024).
Yahya sudah menceritakan, awal viral kisah Yanya menjadi pemulung memang susah. Ia harus beradaptasi dengan bau sampah yang menyengat. “Awal mah bisa sampai mau muntah karena bau. Tapi sekarang mah sudah biasa beradaptasi dengan bau nya,” tutur Yahya.
Ia sendiri tinggal tidak jauh dari lokasi TPA Kopi Luhur, Menurut Yahya, sebelum dijadikan tempat pembuangan sampah, dahulu TPA Kopi Luhur merupakan tambang galian pasir terbesar.
“Sebelum nya tempat pembuangan sampah, ini dulu ada galian C. Setelah tambang galian pasirnya sudah habis dan tidak beroprasi lagi, baru sampahnya pada di buang kesini, pada sekitar tahun 1996 an lah baru dijadikan TPA. Itu juga pindahan dari TPA Grenjeng pada dulu nya,” tutur Yahya.
Menurut Yahya, ada sekitar 200 pemulung yang mencari nafka dan rezeki di TPA Kopi Luhur ini, kebanyakan dari mereka adalah warga yang tinggal sekitar TPA Kopi Luhur.
Meski pekerjaan menjadi pemulung, kerap dipandang sebelah mata. Bagi Yahya, hal tersebut tidak ada masalah, asalkan ia bisa memberi nafkah seluruh keluarganya dengan cara yang memberi uang halal.
Yahya memaparkan, dalam sehari ia bisa mendapatkan uang sekitar Rp 80.000 sampai ratusan ribu rupiah. Biasanya, Yahya bekerja dari jam 08:00 – 16:00.
“Sebenarnya untuk jam kerjanya mah bebas, mau jam berapa saja bisa masuk, di sini mah alhamdulillah enak, yang penting kitanya rajin jangan bermalas malasn bawaan nya, kalau malas mah dapatnya dikit dapat nya,” tutur Yahya.
Viral Pemulung Sudah Puluhan Tahun Tinggal Di TPI
Sampah yang didaur ulang, biasa nya langsung Yahya jual kepada para pengepul. Menurut Yahya, para pengepul nantinya akan menjual hasil mulung nya e pabrik yang membutuhkan sampah daur ulang.
Yahya sudah membenarkan, bahwa tpa Kopi luhur memang sudah melebihi batas, sampah yang dibuang sudah terlalu banyak meski begitu. Menurut informasi yang didapatkan Yahya, pihak DLH akan menambah lahan baru, serta akan membangun pabrik pengelolaan sampah di lokasi tpa.
Sadar Risiko
Yahya sendiri mengakui, salah satu risiko telah berkerja di TPA mudah terkena masalah kesehatan atau penyakit.
DI BACA JUGA :Viral Aksi Copet Tertangkap Kamera di Penyambutan Jemaah Haji Pekalongan
Yahya juga menghindari penyakit, ia sebelum pulang ke rumah dan bertemu keluarga. Ia selalu menjaga kebersihan, dengan mandi terlebih dahulu sejenak setelah pulang bekerja.