Viral ‘Kampung Mati’ Lurah Sebut Akan Dibangun Kampus UIN

Viral 'Kampung Mati' Di Daerah Bantul, Lurah Sebut Akan Dibangun Kampus UIN

Rumah-rumah tak berpenghuni yang viral di sebut dengan ”kampung mati di Bantul menarik perhatian di media sosial. Lokasi pada rumah-rumah kosong di daerah guwosari, kapanewon pajangan, bantul, itu ternyata sudah dibebaskan dan akan dibangun gedubg kampus UIN Sunan Kalijaga Jogja.

Saat dimintai konfirmasi kepada, Lurah Guwosari, Masduki Rahmad menjelaskan bahwasan nya ‘kampung mati’proses pembangunan UIN telah tercetus sejak pada tahun 2013. Sedangkan pembebasan lahan berlangsung dua tahun yang akan datang.

“Memang dari luasan 73 hektare itu di dalamnya ada sekitar 10-15 rumah yang sampai hari ini sudah terbebaskan semua. Atau pemiliknya mendapat ganti rugi dan di kasi untung,” ujarnya.

“Jadi proses pembebasan lahan UIN Sunan Kalijaga itu, rumah-rumah yang masuk di video itu masuk dalam kawasan pengembangan gedung kampus 2 UIN,” lanjut Masduki.

Viral Kampung Sudah Bertahun Tahun Tidak Ada Penghuni Nya

Karena adanya pembebasan itu, maka rumah tersebut menjadi rumah-rumah kosong. Pasalnya, hak atas aset dan tanah telah menjadi milik UIN Sunan Kalijaga yang sudah di bayar.

“Karena warga yang mempunyai rumah tersebut sudah mendapatkan ganti rugi dan mendapatkan untung, akhirnya mereka harus melepaskan hak terhadap asetnya yang sudah di bayar oleh pihak UIN,” ucapnya.

Terkait kapan penghuni terakhir di kawasan yang terkena pembebasan lahan untuk kampus 2 UIN, masduki menyebut sebagian besar telah pindah sejak tahun 2016-2017. Namun, pada tahun 2019 pernah ada yang menghuni rumah-rumah tersebut.

“Kalau sebagian sudah pindah dair rumah itu sejak tahun 2016-2017 itu. Tapi kalau ditanya penghuni terakhir 2019 itu ada yang tinggal di sisi barat, itu pun mereka ibaratnya hanya asal menggunakan saja, bukan pemilik aslinya dari rumah tersebut,” katanya.

Ada juga beberapa rumah yang di kosong sempat jaid Masduki manfaatkan sebagai shelter COVID-19 saat pandemi tahun yang lalu. Masduki memastikan bahwa sudah tidak ada lagi yang menghuni di rumah-rumah tersebut.

“Saat ini sudah kosong semua rumah yang untuk di bangun untuk gedung, tidak ada warga yang tinggal di kawasan tanah uin. Kecuali ada satu atau dua rumah yang dimanfaatkan oleh UIN untuk menjadi kantor sementara, sekretariat kampus 2 UIN,” ucapnya.

Oleh karna itu, secara tegas Masduki menampik jika kampung mati. Menurutnya, apa yang ada di medsos hanya mendramatisir suasana pada rumah kosong saja.

BACA JUGA :Kasus Viral Siswi SD di Sumbar Tewas Dibakar Teman, sendiri

“Tidak ada itu (‘kampung mati’ di Guwosari). Mereka pindah karena sudah tidak punya hak untuk menempati rumah tersebut karena sudah mendapat ganti rugi dan untung. Mereka juga sudah membangun rumah baru dari hasil keuntungan uang yang sudah di ganti,” pungkasnya.

Info dari detikJogja yang di dapat dari lokasi, tampak beberapa rumah tanpa penghuni di Pedukuhan Kembang Putihan, Guwosari. Lokasinya berada di tengah hutan jati. Suasananya pun juga sangat sepi.