Viral Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menilai anak-anak yang terpapar perjudian online atau menjadi korban konten pornografi. Adalah puncak gunung es, sehingga jumlah anak yang sebenarnya terpapar diperkirakan jauh lebih tinggi.
Dengan banyaknya berita viral ini dan adanya korban anak yang berjatuhan, dari data kasus yang terungkap. Aelalu diyakini bahwa ini sebenarnya fenomena puncak gunung es. Bahwa sebenarnya lebih banyak anak yang tidak terjangkau,” kata Wakil Ketua KPAI Jasra. Putra saat dihubungi di Jakarta, Kamis.
Berita viral ini Pada tahun 2024 akan terungkap sejumlah kasus pornografi anak dan perjudian online anak. Antara lain dengan anak sesama jenis melalui jaringan internasional. Melalui aplikasi layanan pesan, kasus pidana perdagangan manusia dengan memproduksi pornografi. Anak yang dikonsumsi oleh jaringan internasional di Jabodetabek, serta ditemukannya transaksi perjudian online. Anak yang mencapai Rp 200 triliun dan Polda Lampung Tengah yang berhasil membongkar jaringan prostitusi anak.
Viral KPAI Ungkap Kasus Judi Online Dan Pornografi
KPAI menyambut baik langkah pemerintah membentuk Satgas pemberantasan perjudian online dan pornografi. Anak serta meminta semua pihak untuk bersama-sama mendukung upaya pemerintah tersebut. Dia mengatakan diperlukan langkah segera untuk melindungi anak-anak di dunia online.
KPAI mencatat data tahun 2021 hingga 2023, perjudian online dan pornografi mengakibatkan 287 anak menjadi korban. Kejahatan pornografi, 194 anak menjadi korban perundungan di dunia maya, 60 anak menjadi korban penculikan. 16 anak menjadi korban trafficking, 118 anak menjadi korban eksploitasi. karena motif ekonomi. 70 anak dipekerjakan, dan 115 anak terjebak dalam dunia prostitusi. (semut/raa).