Hotman Paris mengaku akan menolak jika mendapat tawaran menjadi menteri di kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Hotman Paris mengatakan, mengabdi di pemerintahan bukanlah gaya yang diinginkannya, apalagi profesinya sebagai pengacara menghasilkan pendapatan yang jauh lebih menguntungkan.
Sulit bagi saya, gaya hidup saya tidak cocok untuk menjadi menteri dan penghasilan saya sebagai pengacara jauh lebih besar. Dibandingkan menteri, ujarnya di Jakarta, Selasa (23/4/2024). Namun Hotman Paris tak menjawab saat ditanya apakah ada tawaran. untuk menjadi seorang menteri.
Meski demikian, Hotman mengaku profesi yang dijalaninya saat ini lebih menyenangkan dibandingkan menjadi menteri. Tetapi saya sangat lebih bahagia dari sekarang dan sudah menjadi pengacara sukses. Yang punya 57 klub, lalu punya klub pantai terbesar, menari dengan sangat bebas.
Viral Hotman Paris Membandingkan Harta Yang Di Dapatkan
Ia pun sempat membandingkan pendapatan yang diperolehnya, dimana satu klien saja bisa mendapatkan penghasilan yang sangat besar. Diketahui, berdasarkan pengakuannya, penghasilan satu klien sebagai pengacara ternama bisa mencapai ratusan juta rupiah.
Sebab, lanjutnya, mayoritas klien yang menggunakan jasanya adalah para konglomerat. Bayangkan saja satu klien bisa mencapai ratusan juta. Namanya uang sumbangan, tanpa kerja apa pun. Kalau menteri, gajinya paling banyak Rp 100 juta. Dari 10 konglomerat Hotman Paris itu juga bisa mendapat Rp 2 miliar per bulan
Hotman beralasan gaya hidupnya tidak cocok menjadi menteri. Oleh karena itu, ia memilih menjadi dirinya sendiri dengan segala kebebasan yang didapatnya. Gaya hidup saya tidak cocok untuk menjadi menteri. Dan penghasilan saya sebagai pengacara jauh lebih besar dibandingkan dengan menteri, kecuali saya mencuri. Jadi saya bilang tidak cocok, kata Hotman