Bareskrim Polri menerima penghargaan dari DEA atas pengungkapan kasus narkoba jaringan Fredy Pratama. DEA merupakan Badan Narkotika Amerika Serikat yang memberi penghargaan kepada polri atas pengungkapan kasus narkoba jaringan Fredy Pratama.
DEA menilai Direktorat Narkoba Bareskrim Polri sangat berkontribusi dalam upaya pemberantasan narkoba secara global. Penghargaan tersebut di berikan oleh Brian yang merupakan perwakilan DEA. Hal itu di sampaikan pada apel pagi di Direktorat Bareskrim Polri oleh Brigjen Mukti Juharsa.
Harapanya penghargaan tersebut dapat menjadi motivasi jajarannya agar berprestasi dan lebih meningkatkan lagi kinerja. Adanya kerja sama Bareskrim Polri dan DEA kasus sulit seperti Fredy Pratama bisa terungkap di semua jaringannya.
DEA melalui Brian berkomitmen upaya memberantas penyalahgunaan narkotika dan kerja sama dengan Polri terus terjalin.
Baca Juga : Mencegah Penyakit Mycoplasma Pneumoniae di Indonesia
Seperti diketahui Fredy Pratama adalah bandar narkoba terbesar di Indonesia yang mengendalikan jaringannya dari Thailand. Fredy juga masuk dalam daftar pencarian red notice di Interpol.
Bareskrim Polri berhasil menangkap 39 tersangka kasus Fredy Pratama yang merupakan DPO dari tahun 2014. Polri juga berhasil menangkap selebgram Adelia Putri Salma dan Nur Utami dengan dijerat kasus pencucian uang.Atas keberhasilan tersebut Direktorat Narkoba Bareskrim Polri memberikan penghargaan kepada 10 personil Polri serta mendapat promosi jabatan baru.
Personil Polri mendapatkan penghargaan seperti Brigjen Mukti Juharsa, Kombes Jayadi, Kombes Jean Calvijn Simanjuntak. dan Kombes Cornelius Wisnu Adji Pamungkas.
Selain itu Kombes Arie Fadlani, Kombes Suhermanto, Kombes Susatyo Purnomo Condro, AKBP Zulkarnain Harahap serta AKP Michael Kharisma Tandayu.