Kasus Penyakit Mycoplasma Pneumoniae pertama kali terjadi dan ditemukan di China Utara. Langkah Kemenkes dalam upaya mencegah penyakit Mycoplasma Pneumoniae di Indonesia melalui tindakan Pencegahan dan Pengendalian. Saat ini Kemenkes telah mendeteksi pasien yang pernah dirawat hingga sampai semua pasien telah sembuh.
Setelah ditelusuri Penyakit Mycoplasma Pneumoniae menyebar melalui droplet serta sangat mudah di temukan di lingkungan sekolah dan rumah.
Virus Mycoplasma Pneumoniae sangat mudah sekali menyerang pada anak usia 3 sampai 12 tahun.
Penyakit Mycoplasma Pneumoniae menyebabkan penumpukan cairan atau lendir akibat faktor virus bakteri hingga jamur. Ada pula yang disebabkan akibat dari penyakit paru progresif dan merokok hingga menyebabkan infeksi saluran pernapasan.
Untuk itu perlu dilakukan tindakan agar tidak terjangkit Penyakit Mycoplasma Pneumoniae.
Baca Juga : Kasus Pembunuhan 4 Anak Dan KDRT Istri di Jagakarsa
Di perlukan vaksinasi agar mengurangi dampak dan resiko terkena Penyakit Mycoplasma Pneumoniae. Dengan melakukan vaksinasi konjugat pneumokokus serta vaksin polisakarida pneumokokus. Perlunya juga tindakan mencuci tangan untuk mencegah perpindahan organisme virus pada sistem pernapasan.
Menghindari kontak langsung dengan orang yang terinfeksi Penyakit Mycoplasma Pneumoniae yang dapat menyebar melalui partikel di udara. Hal itu menjadi suatu tindakan pencegahan agar tidak terinfeksi Pneumoniae.
Menerapkan pola hidup yang sehat juga tindakan pencegahan dari Penyakit Mycoplasma Pneumoniae. Hal itu bisa dilakukan dengan pola makan yang sehat serta istrirahat yang cukup. Selain itu mengkonsumsi Vitamin serta berolahraga dan tidak merokok.
Setelah tindakan pencegahan penyakit Mycoplasma Pneumoniae tidak membaik, diharapkan segera konsultasi ke dokter untuk menghindari Penyakit Mycoplasma Pneumoniae.