Melalui Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan komitmen Jepang lanjutkan pembangunan proyek MRT. komitmen tersebut tercapai setelah pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri (PM) Jepang yang akan lanjutkan pembangunan MRT jalur Timur-Barat.
Presiden Jokowi menghimbau agar pembangunan jalur Utara Selatan Fase 2A dan 2B diselesaikan dengan tepat waktu. Target tersebut disebut groundbreaking untuk pembangunan MRT jalur timur-barat pada Agustus 2024. Inisiatif tersebut dicapai antara Kemenhub dan Pemprov DKI Jakarta. Hal itu pengembangan jaringan MRT yang difungsikan tulang punggung jaringan transportasi massal berbasis rel. Dari skema tersebut terdapat konsensus kelembagaan MRT sebagai Implementing Agency dan PT MRT Jakarta (Perseroda).
Baca juga : Demokrasi Indonesia Saat Ini Seperti Republik Rasa Kerajaan
Selain itu pertemuan bilateral Presiden Jokowi dengan Perdana Menteri (PM) Jepang mencapai perundingan substantif Protokol Perubahan IJEPA. Atau biasa disebut dengan Indonesia Japan Economic Partnership Agreement. Dalam perundingan tersebut tercapai perbaikan akses pasar Indonesia untuk eliminasi tarif serta perluasan akses pasar perbankan.
Tercapai juga kerja sama di bidang Manufacturing Industrial Development Center New MIDEC. Hal itu untuk mendukung industri Indonesia menjadi basis produksi kawasan. Indonesia dan Jepang juga membahas tentang transisi energi sebagai co-initiator Asia Zero Emission Community (AZEC). Hal itu di implementasi dalam kerja sama mineral kritis untuk menjadi rantai pasok baterai EV dunia. Selain itu adanya kerja sama Pembangunan pembangkit listrik geothermal serta Proyek Waste to energy yang dilakukan Indonesia-Jepang.