Ekonomi Indonesia sedang terancam dan terganggua akibat adanya perang antara Israel dan Palestina yang berdampak terhadap ekonomi dunia termasuk Indonesia. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian yakni Airlangga Hartarto mengatakan kepada media bahwa saat ini dunia tak bisa bernapas. Hal tersebut terjadi akibat adanya imbas perang antara Israel-Hamas, termasuk juga pemerintah Indonesia yang terkena dampaknya.
“Saat ini pemerintah terus dan harus mengantisipasi berbagai risiko. Resiko tersebut akibat adanya ketidakpastian geopolitik yang baru di wilayah Timur Tengah. terlebih lagi sebelumnya yang tentu (perang) Ukraina belum selesai. Lalu sekarang dengan adanya perang antar Israel-Hamas menambah ketidakpastian. Dunia yang saat ini baru mulai bernapas, sekarang justru jadi tidak bisa bernapas lagi.” ungkapnya dalam konferensi pers di Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat.
“Oleh sebab itu, kita harus bisa melihat dan memperkirakan berbagai lembaga internasional akan ada penurunan terhadap perekoniman. Dan tentu saja perubahan iklim yang ada di Indonesia ini masih belum selesai. Dimana hal itu juga akan membuat pasokan pangan di Indonesia akan terganggu,” sambung Airlangga.
Tangappan Sri Mulyani Terkait Ekonomi Indonesia
Namun dalam wawancara tersebut dirinya mengungkapkan bahwasanya untuk sementara ini Indonsia masih aman. Dimiana dirinya menyoroti rilis pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lumayan merosot ke 4,94 persen di kuartal III 2023. Menurutnya, hal tersebu masih aman dan kuat di tengah kondisi global yang tak menentu saat ini.
Airlangga mengklaim bahwasanya segi peningkatan distribusi yang ada di indonesia lebih baik. Bahkan dia merincikan bahwasanya pertumbuhan ekonomi tertinggi Indonesia saat ini ada di Sulawesi.
Dengan total pertumbuhan ekonomi sebesar 6,44 persen ditopang hilirisasi baja. Sedangkan untuk pertumbuhan beberapa daerah seperti Maluku-Papua ditopang potensi nikel, tembaga, dan emas.
Sementara itu, Menteri Keuangan saat ini yakni Sri Mulyani mengumumkan bahwasanya pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa digenjot dengan adanya bantuan sosial (bansos).
Bantuan tersebut bisa berupa beras 10 kg yang kan dibagikan di Desember 2023. Selain itu, pemerintah juga harus melakukan tindalan dengan memberikan bantuan langsung tunai (BLT) Rp200 ribu per bulan. Bantuan tersebut bisa dilaksanakan tepat untuk November 2023 dan Desember 2023 atau diakhir tahun.
Baca Juga : Mantan Ketua MK Sindiri Politik Dinasti di Depan Prabowo