Dilansir dari Associated Press dan Arab News, pada Jumat 13 Oktober 2023 korban dari serangan Israel terhadap Palestina semakin bertambah. Bahkan kamar mayat terbesar di Jalur Gaza semakin penuh.
Peristiwa tersebut kini sudah memasuki hari ke-6 setelah gempuran yang dimulai oleh Hamas minggu lalu. Serangan udara yang diluncurkan oleh Israel kini telah memakan semakin banyak korban.
Para petugas medis di Jalur Gaza mengatakan mereka kehabisan kamar mayat untuk menyimpat jenazah korban. Kamar mayat di Rumah Sakit Shifa yang ada di Jalur Gaza ini hanya mampu menampung sekitar 30 mayat dalam satu waktu.
Karena penuh, para petugas harus menempatkan puluhan jenazah ditempat parkir secara berdampingan.
“Kantong-kantong jenazah mulai berdatangan dan terus berdatangan, dan sekarang menjadi kuburan,” kata seorang petugas di Rumah Sakit Shifa, Abu Elias Shobaki.
“Saya lelah secara emosional dan fisik. Saya hanya harus menahan diri untuk tidak memikirkan betapa buruknya keadaan yang akan terjadi,” lanjutnya lagi.
Serangan Israel ini merupakan balasan atas serangan brutal Hamas terhadap Israel pada pekan lalu yang menewaskan lebih dari 1.300 orang. Kini Israel sedang mempersiapkan invasi darat ke Jalur Gaza untuk pertama kali dalam kurung waktu satu dekade terakhir. Hal ini dapat memungkinkan peningkatan jumlah korban yang akan tewas.
BACA JUGA : Barbar! 3 Waria Aniaya Dan Cabuli Driver Ojek Di Padang
Selain adanya banyak korban jiwa, Jalur Gaza kini situasinya semakin buruk karena Israel memberhentikan pasokan air dan memblokir listrik, bahan bakar dan makanan yang masuk ke wilayah tersebut.
Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, sejauh ini serangan Israel telah memakan korban lebih dari 1.400 orang di Jalur Gaza, jumlah tersebut terdiri dari wanita dan anak-anak sebanyak 60%. 340.000 orang lainnya kehilangan tempat tinggal akibat serangan tersebut.