Isu beras sintetis yang kini mencuat, Disperindag Sumut melakukan analisis dengan mengambil sampel di Pasar Tradisional. Pengambilan sampel beras dilakukan di beberapa pasar di Kota Medan. Hal ini di lakukan untuk melakukan uji coba terkait isu beras sintetis di Pasar Tradisional yang mencuat di tengah masyarakat. Pengambilan sampel tersebut di lakukan secara diam-diam dengan membeli beras dari beberapa pasar.
Baca Juga- Pemuda Di Timur Paksa Pacar Minum Miras Agar Tidak Hamil
Sampel beras tersebut yang akan di periksa di laboratorium Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) DKP3 Kota Medan. Menurut Gelora, ada sepuluh parameter yang di pakai dalam pemeriksaan sampel-sampel yang sudah di ambil, sesuai dengan standar nasional. Menyebutkan kabar itu menginformasukan bahwa ada seorang ibu yang menduga beras yang di dapatkannya di Pasar Pringgan sintetis karena rasanya tidak seperti biasa.
Ibu tersebut lalu melempar beras yang sudah di tanak ke lantai dan memantul. Untuk harganya, sang ibu mengaku membelinya dengan harga 145 ribu untuk kemasan 10 kilogram. Gelora mengatakan bahwa dia sudah mencoba hal yang sama di rumah ibu tersebut dan mencoba memantulkan nasi hasil olahan beras asli medium dan premium. Hasilnya memang akan mental. Dia juga menambahkan beras tidak bisa langsung di simpulkan sebagai sentetis jika hanya di tes dengan sentuhan atau pantulan.
Baca Juga- Penting Jaga Kesehatan Mental Untuk Kualitas Hidup Yang Baik