Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyebutkan kalau cadangan beras di gudang Peruhaan Umun (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog) masih kurang sampai saat ini. Tapi Jokowi menyebut kalau akan ada impor beras pada akhir tahun ini. Dia berkata impor dilakukan karena produksi beras yang berkurang lantaran kemarau panjang el nino. Pada saat yang bersamaan, pemerintah juga memastikan lahan-lahan pertanian dalam negeri bisa dioptimalkan. Jokowi pun mengecek lahan seluas 760 hektar tersebut di Desa Ciasem Girang, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Baca Juga- Buaya Bernama Riska “Ngambek” Tak Mau Makan Saat Di Penangkaran
Beliau terpukau dengan kemampuan lahan itu yang memproduksi 9 ton beras per hektar meski kemarau yang panjang. Jokowi juga ingin lahan-lahan pertanian lain bisa seoptimal sawah di Subang. Sebelumnya, Indonesia terkena dampak kemarau yang panjang akibat el nino. Produksi beras berkurang sehingga harga beras di pasaran yang menjadi naik. Jokowi memerintahkan Bulog untuk mengguyur pasar ritel, pasar tradisional, dan pasar induk dengan cadangan beras di gudang.
Di sisi lain, dampak dari terjadinya denomena di setiap wilayah Indonesia yang berbeda-beda. Lalu tidak semua bagian wilayah Indonesia terpengaruh dengan adanya el nino. Amsari mengungkapkan bahwa el nino yang akan memberikan dampak besar pada sektor pertanian di beberapa bagian wilayah Indonesia. Saat terjadinya fenomena tersebut, petani harus mengetahui awal terjadinya musim hujan.
Dan musim hujan yang lambat terjadi pada tahun 2023-2024 di bandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Sehingga sektor pertanian harus segera memperhatikan kondisi tersebut. Sementara itu, adanya awal musim hujan yang relatif sama di setiap daerah yang akan menimbulkan potensi terjadinya bencara hidrometeorologi seperti banjir maupun tanah longsor.
Baca Juga- Uang Palsu Yang Sudah Beredar Di Perdagangan Pasar Batam